Batu Bio Solar Aceh Kian Memikat
Mineral adalah suatu zat yang terdapat di alam baik itu digunung, disungai, di laut maupun didalam endapan tanah merupakan komposisi kimia yang khas sehingga membentuk struktur Khas Kristal yang unik nan indah , terkadang dapat menjelma dalam bentuk-bentuk dan ciri-ciri tertentu, ada yang membentuk wujudnya menjadi batu permata atau batu mulia, ini adalah anugerah dari Allah SWT yang patut di syukuri oleh mayarakat Aceh yang merupakan salah satu daerah yang dilirik oleh mata dunia karena kekayaan mineral yang di memiliki nya.
Aceh merupakan sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya adalah Banda Aceh. Jumlah penduduk mencapai sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya yang strategis berdekatan dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan.
Salah satu kekayaaan yang di miliki oleh aceh adalah batu mulia atau akrabnya di kenal dengan sebutan Giok Aceh, Giok Aceh saat ini menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Memakai batu Idocrase Bio Solar Aceh melingkari jari bukan lagi sekedar hobby akan tetapi menjadi pilihan bisnis yang sangat menguntungkan. Ada beberapa jenis batu mulia / Idocrase Bio Solar Aceh yang menjadi primadona atau paling dicari-cari oleh para penghoby dan pebisnis baru Idocrase Bio Solar Aceh.
Harga batu giok di Kabupaten Aceh Tengah kian hari kian melambung, seiring permintaan yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini. Untuk satu kilogram, harganya sudah ada yang seperti emas, mencapai jutaan rupiah, seiring belum ada regulasi dari pemerintah, kecuali harga yang berlaku di pasar bebas.
Potensi batu yang kita miliki hanya ada dua jenis, nefrit dan indocrase yang memiliki ratusan jenis kata salah seorang kolektor batu di Aceh Tengah.Menurutnya, kualitas batu mulia atau giok yang berada daerah dataran tinggi Gayo (DTG) merupakan kualitas terbaik, namun, belum ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Penambangan maupun peredaran batu giok di Aceh Tengah, terkesan tanpa aturan. Semestinya pemerintah bisa membuat semacam perda yang mengatur yang berkaitan dengan batu mulia ini, sehingga peredaran serta penjualannya bisa terkontrol dengan baik. yang dikhawatirkan dalam beberapa tahun ke depan, potensi ini akan terkuras habis.
Berbicara tentang harga, berlaku hukum ekonomi ataupun hukum dagang, dimana harga semakin tinggi, jika barang sedikit, tetapi permintaan tinggi. Bahkan untuk saat ini, indocrase jenis solar maupun bio solar, mencapai jutaan rupiah per kg, bahkan harga bisa lebih tinggi jika kualitas batu yang dijual bermutu tinggi.
Sebenarnya batu indocrase banyak jenisnya, hanya saja sekarang orang menyebut, ada batu solar dan bio solar. Itu hanya bahasa pasaran saja. Untuk batu giok indocrase, terbagi menjadi ratusan jenis, diantaranya jenis solar, bio solar, lumut, totol gerimis, totol jarum, belimbing, neon, serta beragam jenis lainya.
Sedangkan penamaan giok tersebut, bukan nama sebenarnya atau nama ilmiah, melainkan hanya penyebutan disesuaikan dengan bentuk dan warna. “Kalau barang jadi, kisaran harganya mulai dari harga Rp 3 juta, hingga sampai puluhan juta rupiah. Karena memang batu mulia dari daerah ini bernilai tinggi.
Sementara, demam batu giok di daerah penghasil kopi itu, telah merasuki hampir semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, batu giok sudah menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari.
Bahkan, kawasan Bale Atu yang berada di pusat Kota Takengon, seakan telah berubah menjadi “kampung giok” lantaran di setiap hari dipadati warga yang ingin membuat batu cincin. Di sepanjang jalan di kawasan Bale Atu, berjajar para perajin batu cincin.
Daerah penghasil batu giok di Kabupaten Aceh Tengah untuk saat ini, terdapat di kawasan Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kampung Pantan Reduk, Kecamatan Linge, Atu Lintang Kecamatan Atu Lintang serta Jagong Jeget, Kecamatan Jagong Jeged.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Batu Bio Solar Aceh Kian Memikat"